Selamat Ultah Ke 19 Sampah Plastik, Bukti Nyata Sampah Plastik Semi Abadi

Administrator 02 Januari 2020 08:51:46 WIB

CATURHARJO – Kamis (02/01/2020) Foto yang diunggah Fianisa Tiara Pradani, pemilik akun Twitter @selfeeani itu menampilkan bungkus Indomie berusia 19 tahun. Petunjuk umur itu didapat dari keterangan tulisan 55 Tahun Dirgahayu Indonesiaku pada bungkus plastiknya. Untuk diketahui, tahun ini Indonesia merayakan HUT ke-74. Foto diatas adalah bukti nyata sampah plastik semi abadi meskipun ditimbun di tanah. Ini artinya, sampah plastik besar kemungkinan terombang-ambing di lautan atau tertimbun tanah selama ratusan tahun dengan bentuk yang seperti saat ini kita lihat. Mungkin tulisan dalam kemasan saja yang luntur.

Bagi masyarakat yang masih mrmbuang sampah dengan menimbun sampah plastik di tanah, dengarkanlah ini, Menurut geokimiawan organik dari Universitas Stanford Kenneth Peters, "alam tidak bisa membuat plastik sehingga tidak ada organisme di muka bumi yang dipersiapkan untuk menangani masalah plastik". Sampah organik seperti kulit pisang diketahui baru bisa membusuk setelah dua sampai lima minggu. Kemudian pokok apel baru bisa terurai setelah dua bulan. Jika sampah organik saja memerlukan waktu lama, tak heran sampah plastik butuh puluhan hingga ribuan tahun. Plastik kresek yang biasa kita dapat setelah berbelanja butuh 10 sampai 20 tahun untuk akhirnya bersatu dengan tanah. Kemudian styrofoam yang katanya pengganti plastik butuh waktu sampai 50 tahun untuk terurai. Sementara botol minuman kaleng baru bisa hancur setelah 200 tahun atau sekitar tiga sampai empat generasi manusia. Satu diapers untuk bayi dan lansia membutuhkan waktu sampai 450 tahun. Ini waktu yang sama untuk menghancurkan botol minuman plastik. Pada tingkat teratas diduduki oleh sampah botol kaca seperti botol sirup, saus, selai dan sebagainya yang butuh 1 juta tahun. Adapun waktu yang tertulis di atas adalah dalam keadaan tanah yang normal. Jika sampah itu berada di antara tumpukan sampah yang lain, maka waktu yang dibutuhkan tentu akan berbeda, karena adanya perbedaan cahaya, oksigen tekanan, dan sebagainya.

Mari bijak mengolah sampah, BUMI TIDAK MELALUKAN APA APA SELAIN MENDUKUNG KEHIDUPAN KITA. Pengelolaan sampah Mandiri menjadi solusi nyata, murah dan berkelanjutan dalam menangani sampah. Kunci keberhasilan pengelolaan sampah mandiri adalah masyarakat, maka pemerintah desa Caturharjo, BUMdesa Catur Mandiri, pak dukuh dan pak RT serta semua pihak bersama-sama untuk turut peduli terhadap permasalahan sampah yang kelak akan datang di kemudian hari. Kemudian dilakukan FGD dengan seluruh pemangku kepentingan di desa dengan didampingi aktivis persampahan dari resikplus tercetuslah GERAKAN 4000 JOGANGAN.

Jogangan, sebuah langkah yang mudah, teknologi murah dan sudah teruji sejak jaman simbah-simbah dulu untuk digunakan mengolah semua jenis sampah organik, “seko lemah bali nang lemah” (dari tanah kembali ke tanah). Sedangkan "seko pabrik bali pabrik" (dari pabrik bali pabrik)  yaitu jenis sampah kemasan laku jual akan dikumpulkan menjadi tabungan di bank sampah di tiap RT, dan jenis Residu akan dibuang ke TPA pemerintah. Dimana dalam pengelolaan lanjutannya ini menjadi tugasnya unit usaha pengelolaan sampah BUMDesa Catur Mandiri yaitu GRM (Gasik Resik Mandiri). Dengan adanya gerakan 4000 jugangan dan diharapkan paling tidak 85% sampah rumah tangga dapat teratasi sehingga beban anggaran pemerintah dalam pengelolaan sampah menjadi lebih ringan.

Mari bersama sama kita dukung GERAKAN MASYARAKAT 4000 JOGANGAN.

#Seko lemah bali lemah, seko pabrik bali pabrik

#Olah sampah,cara simbah

#Dukung Bantul Bebas Sampah 2020 

disadur dari : https://sains.kompas.com/read/2019/04/09/121430923/viral-bungkus-indomie-berusia-19-tahun-bukti-plastik-sampah-abadi?page=1

Komentar atas Selamat Ultah Ke 19 Sampah Plastik, Bukti Nyata Sampah Plastik Semi Abadi

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Pencarian

Jadwal Gedung

Peduli Kantong Darah

Pengumuman, Layanan dan Agenda Desa

Klik disini

Kalender Google

Youtube Video

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License