Warisan Budaya Caturharjo 'Naik Kelas', PMM UAD Hadirkan Sentuhan Digital di Panggung Tradisi
PMM KKN UAD 2025 21 November 2025 22:43:13 WIB
(Bantul, 11/21/2025) – Seni tradisi Ketoprak di Caturharjo, Pandak, Bantul, kini bertransformasi menjadi lebih segar dan relevan dengan zaman. Melalui program Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (PMM), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggandeng Group Kethoprak Caturbudaya untuk melakukan revitalisasi seni peran ini agar dapat diterima oleh Generasi Z.
Program intensif ini dilaksanakan dalam tiga rangkaian kegiatan utama pada tanggal 5, 6, dan 10 November 2025. Tim PMM UAD yang diketuai oleh Desta Rizky Kusuma S.E., M.Sc., CFP., bersama anggota Dr. Yosi Wulandari, M.Pd. dan Sadr Lufti Mufreni, S.Kom., M.Sc., merancang pelatihan ini sebagai respons atas mulai menurunnya minat anak muda terhadap kesenian tradisional.
Tiga Tahap Transformasi Ketoprak Caturharjo
Pelatihan ini tidak hanya sekadar latihan rutin, melainkan sebuah perombakan strategi yang dibagi menjadi tiga fokus utama:
- Pelatihan Penulisan Naskah & Digitalisasi: Fokus pertama adalah melahirkan karya baru. Peserta dibimbing untuk memahami struktur naskah dan pengembangan cerita. Hasilnya, tercipta naskah baru berjudul "Lakuning Budaya Caturharjo" dan digitalisasi naskah-naskah lama agar arsip budaya tersimpan aman.
- Pelatihan Pemanfaatan Media Sosial: Menyadari bahwa anak muda hidup di dunia digital, pelatihan kedua berfokus pada strategi promosi. Peserta diajarkan cara mengemas konten Ketoprak agar menarik untuk dipromosikan di media sosial, sehingga visibilitas group ketoprak meningkat.
- Pelatihan Pertunjukan Seni: Tahap terakhir adalah pengasahan skill panggung. Peserta berlatih teknik vokal, dialog, akting, hingga manajemen panggung profesional untuk persiapan pementasan.
Respons Pamong: Ketoprak Harus "Relate" dan Tidak Membosankan
Program ini mendapat sambutan hangat dan masukan kritis dari para Pamong Desa dan tokoh masyarakat. Mereka sepakat bahwa untuk bertahan, Ketoprak harus berani beradaptasi.
"Promosi model Ketoprak harus masuk ke media sosial dengan format yang diterima generasi muda. Selain itu, durasi pementasan sebaiknya tidak terlalu panjang. Ketika klimaks tercapai, segera akhiri agar penonton tidak bosan," ujar salah satu perwakilan Pamong dalam sesi diskusi.
Masukan inovatif lainnya yang muncul adalah mengenai konten cerita. Para pamong menyarankan agar naskah tidak melulu soal masa lalu. Cerita bisa mengangkat kejadian-kejadian viral, isu masa depan, atau sejarah lokal seperti penggabungan empat kelurahan menjadi Caturharjo pada tahun 1998. Bahkan, ide untuk menampilkan sosok yang dikagumi anak muda saat ini dalam pementasan turut menjadi strategi untuk menarik minat penonton baru.
Harapan: Menghidupkan Kembali Industri Budaya
Dr. Yosi Wulandari, M.Pd., selaku pembimbing, menekankan bahwa tujuan akhir dari rangkaian pelatihan ini adalah kemandirian. Dahulu, Ketoprak pernah menjadi industri yang menghidupi pelakunya, dan potensi itu ingin dibangkitkan kembali.
"Ini adalah PR bersama agar budaya lestari. Dengan adaptasi cerita yang lebih relate dengan keseharian masyarakat seperti adegan sambutan Pak Dukuh dan pengemasan digital yang apik, kami optimis Ketoprak Caturharjo akan kembali diminati," ungkapnya menyimpulkan hasil diskusi.
Dengan bekal naskah baru, kemampuan manajemen media sosial, dan teknik pertunjukan yang lebih modern, pemuda Caturharjo kini siap membawa Ketoprak keluar dari bayang-bayang kepunahan menuju panggung masa depan.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Jadwal Gedung
Peduli Kantong Darah
Pengumuman, Layanan dan Agenda Desa
Klik disini
Kalender Google
Youtube Video
Statistik Kunjungan
| Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
| Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
| Jumlah Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- Caturharjo Fun Walk "Jalan Santai, Mlaku-mlaku Mubeng Caturharjo"
- Warisan Budaya Caturharjo 'Naik Kelas', PMM UAD Hadirkan Sentuhan Digital di Panggung Tradisi
- Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Kalurahan Caturharjo
- Perkal No 6/2025 tentang RKPKal Tahun 2026
- Kategori B Pengelolaan Sampah Mandiri Tingkat Kabupaten Bantul Tahun 2025
- Kategori A Penilaian Dikal Kabupaten Bantul Tahun 2025
- Gowes Tuponan: Bareng-Bareng Tilik Pesisir
Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License













